Rabu, 11 Maret 2015

GALLERY DYNOTEST

Dyno Room



www.instagram.com/dynowave



Buat siapa kah dynotest?

APLIKASI DYNOTEST                                                                                               Dynowave

Seperti diketahui dynamometer atau dikenal DYNOTEST merupakan alat ukur. Siapa saja yang membutuhkan alat ini dan apa saja yang bisa didapatkan dari sebuat alat bernama Dynotest? cekidott........
-          
      Factory/Pabrik pembuat sepeda motor/mobil
Aplikasi dynamometer pada pabrik pembuat sepeda motor/mobil. Pabrikan dihadapkan pada quality control (QC) terhadap kendaraan hasil produksinya, dimana produk tersebut memiliki standar yang telah ditentukan. Kemampuan dynamometer untuk mengukur kekuatan menjadi acuan pabrikan untuk mengetahui hasil produksi mereka lolos QC atau tidak disamping faktor lain seperti fisik (Cacat atau tidak)
-          
          Engine Researc Development (RnD)
Para enginering yang bekerja pada RnD untuk pabrikan maupun tim racing dalam merancang produk, mereka dihadapkan pada banyak uji coba demi menghasilkan formula terbaik dari hasil kerja mereka. Pengetesan dan komparasi hasil riset mereka yang cukup rumit selalu menggunakan data untuk mengambil keputusan mana yang akan diterapkan atau tidak, suatu hal yang tidak mungkin bagi mereka untuk mendapatkan data yang akurat tanpa bantuan dynamometer.
-        
          Racing Team
Setelah motor/mobil balap dirancang oleh RnD dan diproduksi, tim racing dituntut untuk mengikuti agenda balapan dimana setiap race event terdapat beberapa seri yang memiliki sirkuit yang berbeda beda, tentunya setiap sirkuit memiliki karakter yang berbeda juga, setting sirkuit A tidak bisa dipakai begitu saja di sirkuit B. Begitu pula dengan engine mapping management tentu akan disesuaikan dengan sirkuit yang ada. Masukan para pembalap mengenai karakter mesin yang dipakai di sirkuit sebelumnya menjadi pertimbangan untuk set up engine dalam menghadapi event berikutnya. Data yang diperoleh selama mengikuti balapan sebelumnya akan menjadi panduan dalam mencari set up yang baik, demi hasil terbaik. Dynamometer digunakan untuk mencari set up mesin agar didapat performa terbaik juga untuk mengetahui kondisi terakhir dari performa mesin. Dari hasil dyno test mereka akan melakukan apa yang harus mereka lakukan demi hasil yang memuaskan.
-       
          Aftermarket Part Industry
Industri suku cadang non genuine perlu melakukan uji coba terhadap kemampuan produk mereka, dynamometer digunakan untuk menguji performa atau ketahanan produk tersebut sebelum dipasarkan secara umum. Sehingga dapat memberikan nilai lebih pada produk tersebut.
-     
          Racing Part Industry
beberapa suku cadang diproduksi oleh para produsen untuk diterapkan pada keperluan kompetisi, misalnya: muffler/knalpot, programable ignition (CDI/TCD/ECU/Piggyback,etc), piston, chamshaft, gear ratio, Karburasi, dan lain sebagainya. Mereka melakukan komparasi dengan part sejenis untuk membandingkan kemampuan produk mereka, hasil dyno test biasanya disertakan sebagai referensi kualitas produk pada promosi mereka.
-   
          Workshop/bengkel
Beberapa bengkel menggunakan dynamometer untuk menganalisa kerusakan dan sejauh mana mereka dapat memperbaiki kerusakan tersebut. Selain itu mereka juga biasanya menjual suku cadang after market untuk mendongkrak tenaga kendaraan, kenaikan tenaga kendaraan setelah ditangani workshop/bengkel lalu di uji dengan dynamometer sehingga kepuasan pelanggan bengkel terjaga dengan data yang pasti dan akurat.
Workshop/bengkel yang menerima permintaan pembuatan motor/mobil balap memerlukan dynamometer untuk menguji hasil kerja mereka, tentunya dengan riset yang mereka lakukan sebelumnya.
Selain itu uji dyno test dapat menghindari kecelakaan fatal akibat mencoba kendaraan secara on the road untuk mengetahui performa.
- 
          Autorized Dealer
Dealer motor/mobil menggunakan dynamometer untuk keperluan break in (inrijden) sehingga konsumen dapat langsung melakukan penggunaan normal tanpa tahapan break in lagi. Juga mereka memerlukannya (dyno test) untuk PDI (Predelivered Inspection) sebelum ke tangan konsumen, tentunya dengan prosedur Dyno test for PDI, yaitu memastikan semua sistem kendaraan berfungsi dengan baik, sehingga kepuasan konsumen selalu terjaga.
-    
          Technician School/Sekolah Teknik
Sekolah teknik baik level menengah lanjutan (Kejuruan) maupun tingkat akademi universitas selayaknya memiliki fasilitas laboratorium teknik dimana terdapat dynamometer sebagai fiturnya untuk keperluan belajar dalam memahami perlajaran yang menyangkut engine management atau sebagainya.
-    
           Instansi Pemerintah
Peraturan pemerintah tentang emisi dan kapasitas mesin berbeda di setiap negara, diperlukannya departement khusus pengujian kendaraan untuk mengeluakan surat kelayakan kendaraan, dynamometer diperlukan untuk pengujian tersebut.
-         
          Otomotif Jurnalis
Dunia jurnalis yang mengupas tentang perkembangan otomotif memerlukan sumber berita yang dapat dipertanggungjawabkan, berita tentang line up kendaraan baru atau teknologi baru dihadapkan pada sumber data yang akurat. Grafik hasil dyno test seringkali mereka tampilkan untuk memperkuat data berita yang mereka angkat. Sehingga audien dapat menerima dengan jelas artikel atau berita tersebut.
-        
          Hobbies/Personal
Dynamometer banyak dimiliki oleh para penghobi/penggemar otomotif baik itu personal atau club. Mereka melakukan dyno test untuk berbagai keperluan, baik pengujian komponen baru mereka atau komparasi dua type kendaraan yang mereka miliki. Untuk memuaskan hobbi mereka dan memastikan set up kendaraan mereka sudah memenuhi syarat sesuai keinginan para hobbies personal/club. Mereka dapat mengadakan event dyno competition dan memberikan penghargaan kepada para pemenang kompetisi tersebut sesuai kelas yang diikuti. Selain itu para hobbies sering mengikuti fun race atau race resmi sebagai wild card atau tim privateer.

Selasa, 12 November 2013

DYNAMOMETER

                                                                               Dynowave

DEFINISI
Dalam konteks automotif, Dynamometer atau dyno adalah alat ukur untuk mengetahui kekuatan yang dihasilkan oleh mesin sepeda motor atau mobil, dengan hasil yang dikeluarkan berupa torsi per RPM. Selanjutnya dapat dikembangkan menjadi output power per rpm. juga dapat diketahui kecepatan maksimum (mis: km/jam), waktu tempuh (mis: detik), akselerasi (mis: m/detik²), jarak (mis: meter).

CHASSIS DYNAMOMETER
Chassis dynamometer adalah sebuah dynamometer yang siap digunakan untuk melakukan pengukuran, yang terdiri dari: Chassis, Roller inersia, roller sensor, modul converter, wire, yang terhubung pada sebuah personal computer (pc). Setelah melakukan pengukuran tersebut dapat ditampilkan berupa grafik pada layar monitor. Juga dapat di print pada kertas untuk dijadikan berkas data asli, yang dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan.

RUNNING DYNO TEST
Pertama dalam melakukan running dyno test adalah meletakan kendaraan (sepeda motor atau mobil) pada chassis dynamometer dan melakukan pemanasan run layaknya dijalan sesungguhnya dengan memasukan berbagai kecepatan gear (gigi). Setelah mesin mencapai suhu ideal, posisikan gigi pada top gear (gigi tertinggi) agar dapat mengetahui power sekaligus kecepatan maksimum (kecepatan maksimum selalu didapatkan pada posisi top gear). Lakukan run record pada rpm terendah sampai rpm tertinggi yang dapat dicapai dengan cara membuka gas penuh. Setelah dicapai rpm maksimum, tutup gas dan turunkan gigi secara bertahap hingga posisi netral. Grafik pada monitor saat itu juga sudah ditampilkan. Dan dapat diolah dan diprint sesuai keinginan. Running dyno test tidak hanya dilakukan pada posisi top gear, running dyno test dapat membaca pada setiap gigi selain netral.
Untuk mendapatkan hasil data dengan ketepatan yang tinggi, lakukan running berulang tanpa jeda (Tanpa engine off) sebanyak min 3 kali run dan mak 5 kali run, selanjutnya ambil rata-rata hasil tersebut (baca: pembacaan grafik-grafik pengujian tunggal pada tulisan dibawah)

HAL YANG MEMPENGARUHI BENTUK GRAFIK
Naik turunnya grafik dari awal sampai akhir dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain:
-          Waktu pengapian (ignition) di setiap Rpm
-          Suplai campuran bahan bakar (AFR/Rpm) di setiap Rpm
-          Flow/aliran bahan bakar dari intake hingga exhaust sampai ujung muffler/knalpot.
-          Siklus chamshaft
-          Suhu mesin (menentukan clearance sistem didalam mesin dan kekentalan pelumas)
-          Parameter mesin lainya seperti
-          Kapasitas mesin (Volume/cc Mesin)
-          Jenis bahan bakar
-          Perbandingan kompresi baik secara dinamis maupun statis
-          Perbandingan bore terhadap stroke
-          Berat crankshaft/inersia crankshaft
-          Gearbox ratio
-          Etc
-          Lingkungan
-          Suhu udara
-          Kelembaban udara
-          Kandungan oksigen

FUNGSI
Grafik hasil running dyno test menampilkan parameter X (horizontal) dan Y (Vertikal). Parameter X dapat diisi dengan satuan seperti Rpm, meter, detik dll. Parameter Y dapat diisi dengan satuan seperti: power, torsi, kecepatan dll.

Contoh penerapan fungsi grafik antara lain:
     Torsi terhadap RPM: ditampilkan gambar grafik perubahan torsi pada setiap rpm, dapat dilihat torsi maksimum diperoleh pada rpm tertentu, setelah mencapai torsi maksimum biasanya grafik cenderung menurun lagi sesuai dengan karakter mesin yang diuji.
-     Power terhadap RPM: ditampilkan gambar grafik perubahan power pada setiap rpm, dapat dilihat power maksimum diperoleh pada rpm tertentu, setelah mencapai power maksimum biasanya grafik cenderung menurun lagi sesuai dengan karakter mesin yang diuji atau tetap naik dan dihentikan oleh rpm limiter pada kotak pengapian mesin (CDI, TCI, ECU)
-        Kecepatan terhadap rpm: fungsi ini dapat mengetahui kecepatan maksimum.
-    Jarak terhadap waktu: fungsi ini dapat mengetahui akselerasi untuk disesuaikan dengan kondisi lintasan (Trek drag race, Sirkuit, dan sebagainya)
-       
   Masih banyak fungsi yang dapat ditampilkan oleh monitor yang terhubung dengan chassis dynamometer tergantung dari software chassis dynamometer tersebut. Bahkan beberapa software menambahkan fitur untuk mengetahui AFR ( Air Fuel Ratio) yang berhubungan dengan campuran ideal bahan bakar maupun emisi gas buang.


PEMBACAAN GRAFIK
Grafik dyno test terdiri dari beberapa jenis seperti:
-        
          Grafik pengujian tunggal
Gambar grafik pengujian tunggal terdiri dari satu grafik, hasil dari beberapa kali running yang diambil rata-rata. Dari hasil tersebut dapat dilihat kenaikan Y terhadap X, dan peak point. Peak point adalah nilai Y tertinggi yang berada di X tertentu misalnya power maksimum sebesar 120 PS pada 11000 RPM (X=RPM, Y=power(PS)). Dalam grafik ini juga dapat dilihat  X maksimum menghasilkan Y tertentu (RPM tertinggi yang dicapai menghasilkan power tertentu setelah melewati peak point). Bentuk grafik merupakan karakter asli dari mesin yang diuji.
Dari grafik pengujian tunggal ini dapat dilihat banyak hal seperti:
-          Peak power/Power maksimum
-          Peak torsi/Torsi maksimum
-          Rpm maksimum
-          Top speed/Kecepatan maksimum
-          Akselerasi maksimum
-          Jarak tempuh
-          Waktu tempuh
-          Limiter point
-    Best Performance Range (area kerja mesin dalam menghasilkan performa terbaik, satuan dalam Rpm, misalkan BPR terbaik suatu mesin adalah 7500-12500 Rpm, biasanya titik tertinggi BPR adalah Peak point, setelah melewati peak point performa mesin cenderung menurun)
-          etc
-        Grafik Komparasi
Grafik komparasi merupakan gabungan beberapa grafik hasil dyno test dari dua hal yang berbeda, entah set up atau tipe kendaraan yang berbeda. Tujuan dari komparasi ini adalah untuk membandingkan atau melihat perbedaan antara dua grafik atau lebih. Setelah melihat perbedaan grafik ini tunner dapat mengambil kesimpulan untuk melakukan hal yang dianggap perlu.
Contoh:
-          Dua buah chamshaft A dan B dikomparasikan oleh dynamometer pada kendaraan yang sama dengan hasil komparasi:
chamshaft A memiliki Rpm peak point lebih rendah dari B, kesimpulan Chamshaft A memiliki akselerasi yang baik dibanding B dan digunakan di lintasan pendek atau corner tajam, chamshaft B lebih cocok untuk high speed dan rolling corner.
-          Dua buah tipe kendaraan A dan B dikomparasikan akan terlihat kelebihan, kekurangan dan karakter masing-masing. Berdampak terhadap cara mengendarai kendaraan tersebut.

SATUAN
Hasil pengukuran menggunakan dynamometer menghasilkan beberapa satuan yaitu:

Tenaga/Power :
-          HP (Horse Power), DK (Daya Kuda (Indonesia))
1 HP adalah daya sebesar 735.5 watt diukur secara metrik
-          PS (Pferderstaerke) jerman
1 PS adalah daya sebesar 745.7 watt diukur secara mekanik
-          kW (kiloWatt)
1 kW = 1.341 HP
1 kW = 1.360 PS
1 PS = 0.9863 HP
1 HP = 1.0138 PS
-          Ada sedikit perbedaan nilai antara PS dan HP, beberapa enginer menganggap nilai kecil tersebut sebagai toleransi sehingga dapat diartikan bahwa PS dan HP dianggap sama, walaupun sebenarnya berbeda.

Torsi/Momen:
-          Nm (Newton meter) = 0.1020 kgf.m
-          1 kgf.m = 9.8 Nm

Putaran:
-          Rpm (Revolusi per menit)

Kecepatan/Velocity:
-          Km/h (Kilometer per jam)
-          Mph (Mile per detik) US

Waktu:
-          s (Detik), (d) Indonesia

Jarak:
-          m (meter)

Akselerasi:
-          m/s²
       
     Dynowave